Wednesday, September 1, 2010

Pelajaran dari Dua Budak

Bismillahirrahmanirrahim

Sholi ala Muhammad saw

dengan tulisan ini mudah mudahan kita bisa mengambil hikmahnya.

Dikisahkan ada dua orang budak yang bekerja pada seorang tuan yang kaya raya, terhormat, dan disegani semua orang.

Budak yang pertama, sebut saja namanya abu dan yang kedua namanya bara.

Si abu, orangnya bekerja dengan senang, rajin dan tepat waktu. abu tidak pernah banyak meminta kepada majikannya, yang penting majikannya senang dengan semua kerjaannya.

Sedangkan si bara, sudah tidak rajin, dia mengerjakan semua tugasnya hanya asal kerja dan tidak peduli bagus atau tidak kerjaaannya, dan juga suka meminta upah dari hasil kerjaannya ke majikan.

Dua-duanya dapat upah yang sama, karena memang majikannya kaya raya dan tidak merasa berkurang atas permintaan mereka.

Begitulah ibarat kita terhadap Allah swt yang Maha kaya dan Maha segala-galanya, terserah anda termasuk yang mana? si Abu atau si Bara?

Coba bayangkan !,  jika kedua duanya lagi butuh uang untuk membeli kebutuhan yang mendesak, tentunya si majikan akan memberi terlebih dahulu ke abu dan mungkin si bara tidak langsung diberi atau bahakan tidak diberi untuk kebutuhannya.

Sekarang kita pikirkan, apa saja yang sudah kita lakukan demi Yang Maha Kuasa?

sholat jamaah?, puasa sunah rutin?, zakat?, memberi orang miskin dan anak yatim?, atau mengerjakan semua yang disunahkan?

Mungkin dari sini kita dapat pelajaran,

  1. mengapa kita sering memohon tapi tidak dikabulakan.

  2. kita ini budak/hamba, dan sombong itu perbuatan yang buruk apalagi dilakukan didepan majikan Yang Maha Kuasa.

  3. jangan merusak di bumi/lautan, bayangkan budak memecahkan vas, kaca rumah, dll. tentunya majikan akan marah

  4. mau deket dan dapat banyak rizki, dekati majikan, ibarat majikan datang, langsung buatkan minuman kesukaan, pijiti, bantu ngangkan barang bawaan. begitu juga kita, malam2 sholat tahajud dimana 1/3 malam terakhir Allah swt turun ke langit bumi untuk mengabulkan semua doa, sering2 puasa sunah karena salah satu sifat Allah swt, tidak makan

  5. dan banyak yang dipetik dari sini

2 comments:

  1. mau numpang nanya apa maksud tulisan ini
    sering2 puasa sunah karena salah satu sifat Allah swt, tidak makan

    bisa di perjelas ,karena yang baru saya tahu sifat2 ALLAH tdk ada sifat puasa, puasa itu untuk makhluknya

    terima kasih
    hamba ALLAH

    ReplyDelete
  2. syauqie muhammad marierNovember 24, 2010 at 12:59 PM

    saya akan coba menjawab semampu ilmu saya,mungkin harusnya ditanyakan lagi ke kiyai atau habaib untuk memperjelas.
    maksud kalimat itu : kita di anjurkan sering berpuasa sunah, karena dengan puasa kita menahan lapar (tidak makan), karena sifat Allah tidak makan (bukan puasanya yang sifat Allah tapi tidak makannya).
    makan itu untuk makhluk, tanpa makan makhluk akan mati.
    sedangkan Allah itu bukan makhluk tapi kholiq(pencipta) dan hidup (tidak mati).
    sementara ini dulu,mungkin saya tanyakan ke yang lain
    terimkasih kunjungannnya

    ReplyDelete